Pewarta: Iwan Brata Darma
KABUPATEN MUARA ENIM MEDIA LENSA DESA. COM
Musim kemarau nyatanya tidak hanya berdampak terhadap kekeringan air hingga kebakaran saja. Namun musim kemarau juga berpengaruh terhadap dunia perkebunan.
Seperti yang dirasakan oleh tongkek salah satu petani karet di kecamatan Lubai ulu Kabupaten muara Enim . Sejak terjadinya musim kemarau dalam 3 pekan terkahir ini, hasil produksi getah karet miliknya justru mengalami penurunan yang cukup drastis.
"Hasil getah karet saat ini berkurang karena cuaca panas ini. Biasanya seminggu bisa dapat 50 sampai 55 kg getah karet, tapi sekarang tidak bisa mencapai jumlah tersebut lagi" ungkapnya Tongkek menjelaskan cuaca panas di musim kemarau kadar air didalam tanah menurun sehingga membuat kebutuhan air dalam pohon karet berkurang. Hal tersebutlah yang membuat tanaman karet tidak bisa memproduksi getah karet secara maksimal, bahkan selain produksinya yang menurun kualitas getah karet yang dihasilkan pun juga ikut menurun. Tongkek menambahkan selain hasil panen yang menurun, harga jual getah karet ditingkat petani juga mengalami penurunan. Untuk getah karet kering yang sebelumnya diharga Rp.11.000- per kg turun menjadi Rp.10.300,- per kg. Sedangkan getah karet basah saat ini di harga Rp.10.000,- per kg.
0 Komentar